Senin, 25 November 2013

festivalsastrasolo2014: Sebuah Kilas Balik

Menyambung munculnya ide membuat festival di rapat beberapa minggu lalu, rapat tanggal 22 Novelber 2013, secara jelas membicarakan rencana itu.

Rapat yang dihadiri oleh Yudhi Hewibowo, Bandung Mawardi, Puitri Hati Ningsih, Lasinta Ari Nendra, Kinanthi Anggraini, Ngadiyo dan Rio Johan mulai mengumpulkan acara-acara yang akan digelar di festival yang rencananya akan dilangsungkan 2 hari ini. Malam itu terkumpul 7 acara untuk festival itu, namun ini masih akan digodok lagi dalam rapat selanjutnya.

Beberapa tahun lalu, Buletin Sastra Pawon pernah membuat Festival Sastra Pawon Solo: Tanda Seru! Acara itu juga berlangsung selama 2 hari. Beberapa acara yang digelar adalah: Muni-muni Puisi yang menghadirkan penyair-penyair seperti Sosiawan Leak, Napak Tilas Novel Canting - Arswendo Atmowiloto, Membedah buku Puisi Mardi Luhung, yang saat itu baru memenangkan KLA Award, bersama pembicara Beni Setia, Menulis Novel bersama Sanie B. Kuncoro, Workshop Menulis bersama Raudal Tanjung Banua, Bicara soal Satra Solo bersama Wijang Wharek dari Taman Budaya Surakarta, dan lain sebagainya.

Tempat-tempatnya pun bergantian di beberapa tempat. Radya Pustaka, sebagai musium pertama, juga kita jadikan sebagai salah satu tempat acara. Selain itu pendhopo Mesjid Agung serta Pelataran Sriwedari serta Balai Soedjatmoko. Selebihnya acara diadakan di Gedung Kesenian Solo (GKS)

Bercermin dari acara tersebut konsep lokalitas memang lebih diangkat oleh Pawon (yh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar