Sabtu,
Februari 2013
Student
Hijo dan Marco
Kartodikromo, Pk.
10.00-12.00
Novel Student Hijo karya Marco Kartodikromo, terbit pertama kali tahun 1918 melalui Harian Sinar Hindia, dan muncul sebagai buku tahun 1919. Merupakan salah satu perintis lahirnya
sastra perlawanan, sebuah fenomena dalam sastra Indonesia
sebelum perang. Novel ini mencoba berkisah tentang awal mula kelahiran para
intelektual pribumi, yang lahir
dari kalangan borjuis kecil, dan secara berani mengkontraskan kehidupan
di Belanda dan Hindia Belanda. Hingga menjadi masuk akal jika novel ini
kemudian dipinggirkan oleh dominasi dan hegemoni Balai Pustaka, bahkan
sampai saat ini.
Acara ini
berlangsung sebelum Februari 2014, dengan diawali pembacaan bersama buku ini.
Panitia akan mengupayakan buku ini agar dapat dibaca semua peserta yang
berkenan.
Tempat :
Balai Soedjatmoko
Pembicara : Andreas Susanto & Muhidin M Dahlan
Moderator : Romdhon
Kordinator : Indah Darmastuti & Yunanto Sutyastomo
Melacak
Iklan-iklan Sastra Tempo Dulu, Pk. 13.00-15.00
Buku sastra selalu
dalam kondisi terpinggirkan. Tak laku dan selalu dijauhi penerbit. Kondisi ini
berlangsung sejak lama. Beberapa analisa menganggap bahwa penerbit enggan
beriklan buku-buku sastra. Karena dianggap percuma. Sebuah pelacakan menandakan
bahwa iklan-iklan sastra sebenarnya beredar sejak lama!
Tempat :
Radya Pustaka
Pembicara : Bandung Mawardi & Agus Wahyudi
Moderator :
Kordinator : Bandung Mawardi
Buku
Bicara, Pk. 15.30-17.30
Sudah jamak,
launching dan bedah buku sastra kerap sepi pengunjung. Biasanya hanya dihadiri
kawan-kawan semata. Untuk itu dibutuhkan sebuah acara yang saling mendukung
untuk mengekspos keberadaan buku-buku sastra. Acara ini membuka pintu bagi
kawan-kawan yang hendak membedah bukunya di sini. Silahkan kirim buku anda,
kami akan menyeleksinya hingga hanya ada 5 buku sastra.
- Bulan Memerah – Abednego Afriadi
Tempat :
Wisma Seni, TBJT
Moderator : Indah Darmastuti
Koordinator : Ngadiyo
Solo
dalam Puisi, Pk. 19.00-21.30
Puisi-puisi lama cenderung terlupakan. Dalam sebuah
pelacakan, ditemukan bagaimana penyair-penyair tempo dulu pernah menulis
puisi-puisi tentang kota Solo. Acara ini dimaksudkan menggabungkan puisi-puisi
lama hasil pelacakan itu dengan puisi-puisi baru. Diharapkan ada petualangan
baru yang unik dalam kata terhadap kota ini.
Acara ini dirilis awal
Januari 2014, dengan diawali posting puisi2 lama itu di blog kami. Lalu dilanjutkan
dengan pengumpulan puisi.
Tempat :
Teater Arena, TBJT
Pembicara : Lasinta (kurator)
Moderator : ?
Kordinator : Fanny Chotimah
Minggu
Februari 2013
Bicara
Alice Munro, Pk. 10.00-12.00
Penghargaan Nobel
masih dianggap penghargaan paling prestisius di dunia sastra. Adalah Alice Munro
yang terpilih sebagai pemenangnya tahun 2013. Beliau adalah seorang cerpenis yang
sama sekali tak pernah diperkirakan mendapatkan penghargaan ini.
Acara ini akan
membahas bagaimana perjalanan karir dan karya-karya Alice Munro, dan alas an kenapa
ia bisa memenangkan Nobel. Di acara ini akan ada pula launching buku Alice Munro.
Tempat :
Balai Soedjatmoko
Pembicara : Jonny Ariadinata & Eko Triono
Moderator : Sanie B. Kuncoro
Kordinator : Rio Johan dan Han Gagas
Bicara
Sastra dengan Raudal Tanjung Banua, Pk. 13.00-15.00
Raudal Tanjung Banua
merupakan satu satrawan yang bertahan dan terus mengeluarkan karya-karyanya
hamper dua decade ini. Semua masih ingat betapa dulu, ia memenangi sayembara
cerpen Horison. Kini walau muncul banyak penulis-penulis baru namanya tetap
berkibar di dunia sastra nasional. Petualangannya di tahun-tahun terakhir ini
memang jauh dari hiruk pikuk sastra perkotaan, namun di situlah letak
keberadaan sastra yang terus dirawatnya.
Tempat :
Pendhapa Rumah Wakil Walikota
Pembicara : Raudal Tanjung Banua
Moderator : Yudhi Herwibowo
Kordinator : Puitri Hati Ningsih
Poro Mudo Remen Cerkak lan Geguritan, Pk.
15.30-17.30
Cerkak dan geguritan
adalah satu yang mungkin terlupakan. Tak banyak penulis cerkak dan geguritan
yang menonjol di tahun-tahun terakhir ini. Semua masih menyisakan nama-nama
besar yang sudah ada sejak lama. Padahal di Solo penulis-penulis muda cerkak
dan geguritan terus bermunculan. Ini adalah acara untuk mengumpulkkan mereka
yang sedikit itu. Mengumpulkan tulisan dan membacakannya dengan santai.
Acara ini dirilis awal
Januari dengan pengumpulan cerkak dan geguritan. Kurator yang dipilih adalah Impian Novitasari, anak muda yang sudah
dikenal serius menekuni sastra Jawa.
Tempat :
Wedhangan Rumah Nenek
Pembicara : Impian Novitasari (kurator)
Moderator : ?
Kordinator : Yudhi Herwibowo